Ujian 1

09.19

Ini adalah akhir bulan yang penuh dengan perjuangan, pengorbanan dan orientasi, karena awal bulan nanti gue dan temen-temen Se-perjuangan akan menghadapi ujian semester dua di Azhar, pasalnya ujian ini sangat sakral sekali dan menjadi momok menakutkan bagi gue dan teman-teman, kenapa? so soalnya ini adalah ujian akhir semester yang menentukan naik atau tidaknya seorang mahasiswa ketingkat selanjutnya, kok bisa?, ya begitulah sistem yang dianut universitas al-azhar, yaitu anak yang nilainya tidak sampai target minimal pada lebih dari 2 pelajaran maka mereka dinyatakan dengan surat keterangan tidak naik tingkat (semester), negeri deh pokoknya. sehingga memang kami mahasiswa disini dituntut untuk belajar keras demi nilai dan kelulusan. dan bagi kakak senior yang namanya terkenal karena organisasi atau hal lainya ujian akhir tahun bisa dibilang adalah sebuah reputasi, bagaimana tidak, karena apa jadinya bila mereka tidak naik ke tingkat selanjutnya dan betapa sangat memalukan saat mereka berada dalam kelas yang sama dengan mahasiswa lainya yang dulu adalah juniornya, kalo gue ngebayangin yang jadi mahasiswa gak naek mungkin gua bisa pindah tempat kuliah, karena sangking malunya. tapi itu naudzubillah min dzalik ya rabb, jangan sampai itu terjadi pada hamba-Mu yang rapuh ini.

"ada yang selow dan tidak ambil pusing"

tapi sebenarnya perlu diketahui juga bahwa sebenarnya rasa malu akan tidak naik tingkat di kuliah hanya sebagian saja yang merasakannya, karena sebagian mahasiswa lainnya ada yang selow dan gak ambil pusing. mereka berprinsip bahwa semakin lama mereka bisa merasakan atmosfer belajar di azhar mereka akan semakin matang. tapi kalo gue pribadi kurang setuju juga sama pendapat yang seperti ini, karena menurut gue itu bisa buang-buang umur kita, coba kalo misalnya ada seorang mahasiswa yang lulus setelah enam tahun masa kuliah, gue tau namanya nuntut ilmu perlu waktu dan tenaga, tapi apakah tidak lebih baik bila diselesaikan pada waktu yang singkat sehingga dia bisa melakukan banyak hal baru dan bermanfaat lainnya. walau bisa dibilang living cost di cairo itu tidak terlalu mahal namun, apa perasaan mereka para orangtua yang membiyai kuliah dan kehidupan disini apabila jangka kuliahnya yang lama?, kalau yang sudah berpenghasilan mungkin lain ceritanya, mereka mau lama bagaimanapun itu suka-suka mereka, karena menurut gue hidup disini pun juga penuh berkah toh dikarenakan kita bisa dekat dengan ulama kualitas ilmu yang dalam dan diakui dunia, bagi gue its something. tapi berbalik kembali kepada mereka para mahasiswa yang biayanya masih ditanggung  oleh orangtua gue bilangin jangan coba-coba untuk tidak naik kelas yah!!

                       "nilai tidak menjamin seseorang"

Gue setuju bangat sama prinsip ini, memang benar tidak bisa dijadikan sebuah tolak ukur seseorang bila kita melihatnya dari sebuah nilai formal, dan Nilai sekali lagi tidak menjamin kehidupan seseorang, apakah ia akan sukses atau melarat, bahagia atau merana karena bagi gua nilai itu gak begitu penting, ini bukan berarti gue orang bodoh yang ngeles karena kebodohan, gue cuma ingin agar kita bisa berfikir lebih obyektif tentang oranglain, pada hakekatnya yang gua khawatirkan bukanla nilai akan tetapi adalah kelulusan yah benar kelulusan, karena kelulusan adalah sebuah hal yang penting bagi gue, biar nilai gak begitu bagus asal lulus begitu prinsip gue, jadi pada ujian pada semester dua ini gue berharap bisa lulus dan naik ketingkat tiga pada semester depan. gue selalu berdoa siang dan malam agar allah redho dan mengabulkan kelulusan gue amin ya rabb.

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts