Saya warga jakarta timur kampung dukuh, saat ini
saya tinggal di mesir sebagai mahasiswa. saya ingin berbagi cerita dan
solusi air di indonesia. Mesir terletak dibenua afrika, walau terkenal tandus
tapi sebenarnya warganya tak pernah kekurangan air, mereka sangat menjaga
pemberian tuhan, kelestarian sungai nil adalah kehidupan mereka. Pemerataan
kesejahteraan dari kekayaan sungai nil. Akibatnya Biaya hidup disini murah,
aliran air setiap bulanya hanya 15 pound, aliran gas alam kerumah-rumah hanya
20 pound aliran listrik 15 pound 1 pound dihitung 1700 rupiah
dimesir pasokan air bersih mengalir
dirumah-rumah secara merata, kami tak pernah kehabisan air. Disetiap distrik
terdapat drum besar setinggi kurang lebih 50 meter untuk mengaliri air kerumah rumah
diarea tersebut. Disebabkan karena insfrastruktur yang baik mempermudah
jangkauan air kesetiap rumah diberbagai distrik. Apalagi biaya murah, jadi
tidak membuat warganya berfikir untuk membuat galian mesin air sendiri.
Pengelolaan air dimesir dilakukan oleh pemerintah. Swastansi pemberdayaan dan
pengelolaan air adalah ilegal, karena air dan sumber alam lainnya dibawah
pengeleloan negara, sehingga tidak ada exploitasi sumber alam untuk kepentingan
individu. Selain itu Menjaga kelestarian sungai, dimesir sungai nil
sangat dijaga kebersihanya dan kelestariaannya, orang-orang mesir sangat
bersyukur dengan keberadaan nil.
Bukan hanya para pelajar yang harus belajar,
pemerintah seharusnya juga banyak belajar dari pemerintah Negara lainya,
sehingga kualitas Negara kita meningkat, dan mari kita Mengaca sedikit dari
pemerintahan dimesir. dimana mereka sukses memasokan sumber alam gas dan air secara merata. Maka akan timbul beberapa ide dan solusi perbaikan Sehingga
ada yang perlu dibenahi dijakarta
Air adalah sumber kehidupan manusia dan seluruh
mahluk dimuka bumi, seorang manusia bisa saja bertahan hidup tanpa makan namun
beda lagi bila manusia hidup tanpa air sudah pasti tidak akan bertahan lebih
dari tiga hari. begitu sangat penting air dikehidupan manusia. peran air tidak
sebatas pada minum, lebih dari itu air banyak juga dibutuhkan untuk mandi,
mencuci, buang air dsb. tak sebanding dengan kebutuhan, keberadaan air bersih
justru sangat sedikit. di Jakarta sendiri agak sulit mendapatkan air bersih.
akhirnya kami warganya harus menggali lebih dalam agar mesin pompa air bisa
mendapatkan air lebih banyak. di jakrta hampir setiap rumah memiliki mesin
pompa air, dengan kapasitas sedotan berbeda dan dalam galian pipanya yang
bervarian. semakin kaya semakin dia mampu membeli mesin air besar yang
berkapasitas tinggi, dan mampu membayar tukang untuk menggali lebih dalam. lain
halnya dengan mereka yang tinggal dikontrakan, para perantau ibu kota harus
bersabar menunggu bak penuh saat mau mandi karena mesin pompa air murahan dan
galian yang cetek. kondisi seperti ini sangat memprihatinkan, karena terdapat
kesenjangan exploitasi air tanah antara mereka yang kaya dan yang miskin.
padahal hakikatnya air bersih adalah hak bersama, dinikmati dan digunakan untuk
kebaikan seluruh warga negara baik yang kaya maupun yang miskin.
Karena air adalah sumber alam milik bersama maka
seperti diatas saya sebutkan tidak boleh ada kesenjangan pemanfaaatan dari
sumber air itu yang satu dengan yang lain maka untuk mewujudkannya pemerintah
harus mengakuisi perusahaan air milik swasta agar tak ada eksploitasi untuk
kepentingan individu, dan juga agar pasokan air lebih merata
Agar air bersih bisa dijangkau dengan semua
kalangan maka perbaikan insfrastruktur harus dibenahi. dimesir, pembangunan
insfrastruktur air perpipaan dilakukan dengan skala besar-besaran, karena
mereka tau itu adalah proyek jangka panjang dan demi kehidupan warganya.
Berbeda dengan dikomplek belakang rumah saya dijakarta. disana sering terjadi kebocoran air
pipa, yang berdampak kerugian bukan hanya pada perusaahaan tapi konsumen juga.
Mengajak segenap masyarakat untuk menggunakan air
bersih perpipaan seperti aetra tidaklah mudah. Mereka lebih nyaman dengan air
tanah walaupun polemik isu kerusakan yang disebabkan air galian tanah
sebenarnya sudah lama berdengung, artikel dengan berbagai macam media sudah
digemborkan. masyarakat tidak merespon, mungkin ada tapi hanya sedikit.
saya sendiri sering juga membaca artikelnya akan bahaya kerusakan yang terjadi
akibat exploitasi air tanah yang berlebihan, saya tetap gak bergeming, keluarga
saya masih menggunakan air tanah seperti kebanyakan orang. Karena masyarakat
nggak mau ribet apalagi menambah biaya tagihan air yang mahal. Berkaca sedikit Dimesir
sendiri masyarakatnya tidak pernah memikirkan tagihan air karena sangat murah.
Perusahaan air sebaiknya tidak hanya mengandalkan
air waduk, dia juga harus menjaga kelestarian sungai sungai didaerahnya yang
nantinya berakhir diwaduk, seperti yang dilakukan pemerintah mesir walau ada
waduk atau bendungan Aswan, akan tetapi sungai nil juga tetap dijaga, akhirnya
air disungai nil tetap bersih dan bisa langsung disuling.